Jumat, 15 Juni 2012

Masyarakat dan Komunitas

1.        PENGERTIAN MASYARAKAT DAN KOMUNITAS



a.        Manusia sebagai Makhluk Sosial
             Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Manusia lahir, berkembang dan meninggal dunia di dalam masyarakat. Pada era modern kehidupan semakin kompleks, sehingga tidak mungkin bagi seseorang untuk hidup secara layak dan sempurna tanpa bantuan/bekerja sama dengan orang lain. Hidup bersama dan  bermasyarakat merupakan hal yang sangat penting dan sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hakekat manusia.

b.    Pengertian Masyarakat
            Istilah masyarakat dalam bahasa Latin disebut socius, dalam bahasa Inggris disebut society, berasal dari kata socices yang artinya kawan. Masyarakat berasal dari akar kata Arab syaraka artinya ikut serta, berperan serta.
Persatuan manusia yang timbul dari kodrat yang sama dapat disebut masyarakat.  Masyarakat juga dapat diartikan sebagai bentuk kesatuan kumpulan manusia. Namun tidak semua kesatuan manusia yang saling berinteraksi merupakan masyarakat, sebab  suatu masyarakat harus memiliki suatu ikatan yang khusus. Orang-orang yang mengerumuni penjual jamu, orang-orang yang menonton sepak bola, adalah bukan masyarakat tapi kerumunan (bahasa Inggrisnya, crowd).
41
 
Mac Iver mengartikan masyarakat  adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul dan berinteraksi, di dalam msyarakat terdapat nilai-nilai, norma, cara-cara dan prosedur yang mengatur kehidupan serta merupakan kebutuhan bersama anggota masyarakat. J.L. Gillin dan J.P. Gillin mengatakan bahwa masyarakat adalah kesatuan sosial yang besar dan memiliki kesamaan kebiasaan-kebiasaan tertentu, tradisi, sikap, dan rasa kebersamaan yang bersifat operatif. Selo Soemardjan berpendapat, masyarakat adalah kumpulan orang-orang hidup yang menghasilkan kebudayaan.  
Masyarakat dalam arti luas adalah bentuk pergaulan hidup sekelompok manusia yang bertempat tinggal relatif tetap di dalam suatu wilayah tertentu dengan batas-batas yang jelas, saling berinteraksi sosial serta saling mempengaruhi satu dengan lainnya, sehingga terdapat hubungan yang kuat diantara sesama anggota masyarakat dan menganut, menjunjung tinggi suatu sistem nilai dan kehidupan tertentu. Contoh masyarakat  dalam arti luas: masyarakat Indonesia, masyarakat Malaysia, masyarakat Internasional. Contoh masyarakat dalam arti sempit meliputi masyarakat desa, kota, suku, contohnya: masyarakat desa Mulyoharjo, masyarakat kota Jepara, masyarakat banjar di Bali.
            Kesimpulannya, masyarakat adalah sekelompok manusia yang bertempat tinggal tetap dengan batas-batas wilayah yang jelas, saling berinteraksi, menganut dan menjunjung tinggi sistem norma dan kebudayaan tertentu.
c.    Pengertian Komunitas
            Istilah komunitas dalam bahasa Inggris adalah community, yang berarti masyarakat setempat. Menurut Koentjaraningrat, komunitas adalah suatu kesatuan hidup manusia yang menempati suatu wilayah yang nyata dan berinteraksi secara berkesinambungan sesuai dengan suatu sistem adat istiadat dan terikat oleh suatu rasa identitas komunitas (community sentiment).
            Komunitas adalah kelompok sosial yang bertempat tinggal di lokasi tertentu, memiliki kebudayaan dan sejarah yang sama, sehingga komunitas berarti juga satuan pemikiran yang terkecil. Komunitas adalah istilah untuk menunjuk pada warga sebuah desa, sekolah, RT, RW, kota dan suku atau bangsa.
            Dalam suatu komunitas, anggota-anggota komunitas baik itu besar maupun yang kecil hidup bersama dan akan merasakan bahwa komunitasnya dapat memenuhi kebutuhan/kepentingan hidup yang utama, karena kebutuhan seseorang tidak akan dapat terpenuhi jika ia hidup sendiri maka diperlukan adanya hubungan sosial antar anggota komunitas, disamping itu dalam suatu komunitas harus terdapat perasaan diantara anggotanya bahwa mereka saling memerlukan, saling tergantung dengan tujuan, kepentingan dan kebutuhan bersama.
            Komunitas merupakan masyarakat dalam ruang lingkup yang sempit sebagai suatu pemukiman kecil penduduk yang memiliki tempat tinggal dalam suatu wilayah/lokasi tertentu dan ditandai oleh adanya interaksi sosial yang lebih besar dari anggotanya, sehingga dapat mandiri serta memiliki ikatan solidaritas dan perasaan komunitas yang kuat sebagai pengaruh kesatuan tempat tinggal sehingga antara komunitas satu berbeda dengan komunitas lainnya.
            Kesimpulannya, komunitas (masyarakat setempat) adalah bagian masyarakat yang bertempat tinggal dalam wilayah tertentu, terikat oleh rasa solidaritas yang tinggi, dan memiliki perasaan komuniti sebagai pengaruh kesatuan tempat tinggalnya.

2.   PERBEDAAN MASYARAKAT DAN KOMUNITAS
a.    Ciri-ciri Masyarakat
Masyarakat merupakan gambaran nyata kehidupan bersama manusia yang memiliki bentuk-bentuk struktural seperti kelompok sosial dan budaya, pelapisan/golongan masyarakat dan pranata/lembaga sosial yang memiliki derajat tertentu sehingga menyebabkan pola-pola perilaku dari anggota suatu masyarakat itu berbeda-beda. Adapun ciri-ciri masyarakat antara lain:
1)        Adanya interaksi antar warga masyarakat.
2)        Adanya kontinuitas/kesinambungan waktu.
3)        Adanya adat istiadat, norma, hukum, dan aturan- aturan tertentu yang mengatur pola tingkah laku warga.
4)        Adanya rasa identitas diantara para warga masyarakat.

b.    Faktor-Faktor Pendorong Manusia Hidup Bermasyarakat
1)    Dorongan biologis yang terdapat dalam naluri manusia, seperti :
a)    Hasrat untuk memenuhi kepentingan makan dan minum.
b)   Hasrat untuk membela diri.
c)    Hasrat untuk mengadakan keturunan.
2)    Faktor lainnya adalah ikatan pertalian darah, persamaan nasib, persamaan agama, persamaan cita-cita kebudayaan, dan kesadaran bahwa mereka menempati daerah yang sama.

c.   Unsur-unsur Masyarakat
      Unsur-unsur masyarakat meliputi berikut ini :
      1)  golongan sosial            3) kelompok sosial
2)  kategori  sosial             4) perkumpulan/asosiasi

d.   Komunitas
            Komunitas merupakan pengertian masyarakat dalam arti sempit, karena komunitas merupakan bagian dari suatu masyarakat yang bertempat tinggal di suatu wilayah geografis dengan batas-batas tertentu dan ditandai oleh suatu derajat hubungan sosial tertentu, serta didasari oleh loyalitas dan perasaan se-komunitas (perasaan komuniti) yang kuat dari para anggotanya.
1).  Ciri-ciri komunitas
a)  Adanya kesatuan wilayah (teritorialitas) terbatas.  
      b)  Adanya kesatuan adat-istiadat
c)  Berlaku nilai-nilai kolektif.
d)  Adanya rasa identitas dan loyalitas terhadap komunitas

2).  Faktor-faktor pendorong terbentuknya komunitas
       a)  Adanya ikatan lokasi (lokalitas).    d)   Adanya perasaan komunitiN KOM
       b)  Seperasaan.                                    e)   Sepenanggungan.
       c)   Saling memerlukan.

3.   PERWUJUDAN NYATA DARI SUATU KOMUNITAS
a)      Adanya berbagai kebiasaan komunitas.
Contohnya, pakaian orang desa, bentuk/mode, bahan, dan warna tidak jadi persoalan, yang terpenting fungsinya dapat melindungi panas dan dingin. Ini berbeda dengan kebiasaan orang kota.
b)     Adanya perilaku-perilaku tertentu sebagai ciri khas atau identitas dari suatu komunitas. Contohnya: gotong-royong adalah ciri khas orang desa, logat bahasa yang khas akan dapat diketahui dari mana asal seseorang.
c)      Cerita-cerita rakyat (mitos).
Contohnya: Cerita Nyi Roro Kidul masyarakat pesisir Pantai Selatan Jawa sebagai Ratu Penguasa Laut Selatan.

3 komentar: